Welcome In Retroz Home

Dunia ini indah banyak hal-hal yang mengejutkan menanti kita kelak, so just fun and happy
---------------------------------------------





MUSIK JAZZ

Sabtu, 02 Juni 2012

Jika ditanyakan mengenai definisi dari jazz, maka dapat dipastikan tidak ada satu definisi yang dapat mengartikan jazz secara detail. Jazz bisa dikenali tetapi tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Tidak ada sumber linguistic yang meyakinkan untuk mendefinisikan kata “jazz”. 

Jazz disebut sebagai musik Afro Amerika, berasal dari dan untuk orang kulit hitam ;musik improvisasi; musik yang karakternya dibentuk oleh Feel Ritmik yang disebut swing; dan musik yang dipengaruhi oleh blues.

Seringkali kita mendengar bahwa seorang musisi tidak dihargai sebagai musisi jazz karena tidak memiliki ‘swing feel’. Tokoh-tokoh sentral jazz seperti John Coltraine dan Duke Ellington bahkan bertanya-tanya akan pentingnya swing itu. Seperti kita ketahui bahwa seiring perjalanan musik jazz, ritmik lain seperti rock, funk, bahkan latin berpengaruh luar biasa. Triplet swing feel sudah tidak menjadi liturgy dalam memainkan jazz. Musisi-musisi seperti Four Play, Casiopea, Chick Corea Electrick band, David Benoit, bahkan Miles Davis, tidak lagi mendasarkan komposisinya pada swing feel.
Banyak musisi jazz Indonesia yang yakin apabila ingin memainkan jazz dengan benar, maka mainkanlah jazz standard dengan ritmik yang nge-swing. Funk, rock atau yang lain dianggap tidak cocok dengan jazz, karena lebih mewakili lagu-lagu populer. Di sini yang sering dilupakan oleh banyak pengemar jazz adalah, pada era kebesaran swing jazz dan cool jazz (mainstream), lagu-lagu jazz menjadi sangat populer. Contoh; Unforgetable, When I fall in love, LOVE, Autumn Leaves, Blue Moon, Fly Me To The Moon, atau All The Things You Are yang kerap sekali dimainkan di resto-resto, cafe2, ball room untuk dansa, pernikahan, dan merupakan lagu-lagu rekaman yang mancapai rating tertinggi di tangga lagu populer pada masa itu.

Menyikapinya: Lebih bijak bila kita tidak mengedepankan swing sebagai jati diri jazz, karena banyak pengaruh seiring perkembangannya. Jazz sekali lagi dapat dirasakan dari akord-akord dan melodi yang sering menghiasi komposisi-komposinya. Ada lagi istilah jazzy yang dapat diartikan sebagai ‘Bersifat nge-jazz’ yang merupakan lagu-lagu populer dengan hiasan akord-akord yang seringkali dipakai di lagu-lagu jazz.


GAYA JAZZ

1900-1925 : New Orleans Jazz
Ciri2 umum :
  1. Bermain sebagai Big Band yang disederhanakaqn, dengan pemain alat tiup sebagai bintangnya.
  2. Musisinya bermain dengan gaya swing 2/4 (Dixie), dengan sentuhan drummer yang tidak kasar, dan cenderung hanya sebagai penjaga tempo dan bentuk ritme saja.
  3. Alat2 yang menjadi favorit para musisinya yaiti clarinet, trumpet, piano, gitar dan banjo.
  4. Improvisasi minimal di setiap alat tiup yang lebih mirip unison dan bukan polifoni.
  5. Mendapat pengaruh besar dari komposisi2 rag time.

Musisi: Buddy Bolden (kornet), Nick Laroca (trumpet),  Jelly Roll Morton (piano), Warren Dodds (drum) yang disebut-sebut sebagai penggagas patokan bermain swing, The Original Dixieland Jazz band. Tony Sbarbaro, Papa joe jones (drum),  King Oliver and the creole jazz band, dan Louis Amstrong (trumpet).

Komposisi acuan: Louis Armstrong dan Earl Hines,”Weather bird rag”

1925-1940 : Swing jazz
Ciri2 Umum :
  1. Era kebesaran big band dan jazz orchestra.
  2. Lagu2 jazz pada masa ini menjadi begitu populer sehingga dapat dikatakan sebagai lagu populer pada saat itu.
  3. Formasi alat tiup band swing pada masa ini umumnya terdiri dari dua alto, satu tenor, dan satu baritone saxophone, 2 trumpet, dan pemain clarinet sebagai tambahan.
  4. Para drummer lebih aktif dalam aransemen, menjembatani antar bagian, sambil menciptakan kehebohan (Buddy Rich atau Jimmy Payne).
  5. Permainan yang cenderung solois berkembang di era ini.
  6. Komposisi2nya seringkali menjadi soundtrack film televisi maupun layar lebar.

Musisi: Buddy Rich, Gene Krupa, Louis Bellson, Shelly mayne, Jimmy Payne, Ed Saughnessy, Harold Jones(Drum). Benny Goodman, Woody herman, Tommy Dorsey, Count Basie (orchestra).

Komposisi acuan: Count Basie “Whirly Bird”.

Be-Bop Berasal dari masa perang dunia II. Awalnya diangap sebagai penghinaan musikal atau skandal karena disebut-sebut sebagai hasil karya musisi2 aneh.
Ciri2:
  1. Band be bop adalah unit--unit kecil yang disebut kombo.
  2. Pemain2nya seringkali memainkan satu nada secara bersamaan.
  3. Bukan untuk dikonsumsi pasar lagu pop.
  4. Musisi2nya biasanya bermain2 dengan lagu pop
  5. Kehebatan, kecepatan dan kekuatan para pemainnya membuat be bop terkesan liar dan berbeda.

Musisi: Charlie Parker, Sony Rollins, John Coltrane (Saxophone), dizzy Gilespie (trumpet), Bud Powell, Oscar Peterson, Thelonious monk(piano). Max Roach, Kenny Clarke, Elvin Jones, Phily Joe Jones, Tony Williams, Jack De Johnette (drum). Ray Brown, Ron Carter (bass)

Komposisi acuan: John Coltrane “Impression”

Cool Jazz : 1950an
Lahir karena pergerakan penentangan terhadap agresifitas Be-bop, musisi seperti Stan Getz atau Lester young, menampilkan sound yang lembut dengan tatanan aransemen yang rapi tetapi tetap dengan improvisasi. Di sini lagu-lagu jazz kembali menjadi pilihan sebagai lagu populer.

Musisi : Stan Getz, Bud Shank, Gerry Mulligan(Saxophone) Miles davis, Chet Baker (trumpet), Billy Bauer (gitar), Lenny tristano, Dave Brubeck (Piano), Red Mitchell (bass), Larry Bunker (drum), Modern jazz Quartet. Nat King Cole, Billy Holiday, Ella Fitsgerald, Frank Sinatra (Vokal)

Komposisi acuan: Modern jazz quartet “Djanggo”

Hard Bop: 1950an
Adalah perluasan dari be bop music. Musik ini dipengaruhi oleh R&B, Gospel, dan Blues yang pada saat itu sedang digemari. Terkadang Hard Bop juga diidentifikasi sebagai Funky Hard Bop.
Dalam masa ini muncul bintang-bintang baru organ seperti Shirley Scott dan Big John Patton. Selain Funk, Hard Bop juga dipengaruhi oleh musik soul (James Brown) dan perkembangan ritmik latin.

Musisi: Shirley Scott, Jimmy Smith, Big John Payton (organ), Jimmy Forest (Saxophone), Ray Charles (piano dan vocal), Art Blakey (drum). Horace Silver (piano).

Komposisi acuan: Art Blackey “a night in Tunisia”

Free Jazz:
Muncul pada akhir 1950-an dan berkembang sepenuhnya pada tahun 1960-an. Musik ini tidak tertarik pada kemajuan harmonic dan, pada puncaknya, membuat ritme tidak dapat ditangkap para pendengar. Corak free jazz begitu beragam. Terkadang keras dan bertubi2 seperti musick rock, kadang juga lembut dan penuh nuansa seperti musik kamar.

Musisi: Ornette Coleman, John Coltrane, Albert Ayler(sax), Cecil Taylor (piano), Sun ra, Jimmy Giuffre. Bill Dixon (trumpet). Shanon Jackson, Denardo Coleman, Tony Williams (drum), Richard Davis, Albert Arnold (bass).

Komposisi Acuan: Ornette Coleman “Free Jazz”

Jazz Rock : 1970an
Pertama kali diperkenalkan oleh musisi-musisi muda yang kebanyakan belum punya nama di dunia jazz di akhir 1960an. Dipengaruhi banyak irama rock, funk, dan latin yang tertata. Dalm perkembangannya, Jazz rock (fusion) lebih mengarah pada musik pop instrumental yang disebut sebagai straight a head jazz.

Musisi: Free Spirit band, Mahavishnu Orchestra, Yellow Jackets,Spyro Gyra, Rippingtons. Chick Corea (piano, keyboard), David Sanborn, Grover Whasington (sax), Miles Davis (trumpet), Herbie Hancock (piano), George Benson (gitar, vocal). Steve Gadd, Harvey Mason, Gerry Brown, Lenny White, Will Kennedy, Rick Marotta, Michael Saphiro (Drum). Marcus Miller (bass)

Komposisi acuan: David sanborn “Chicago song”

MANFAAT JAZZ

Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan musik jazz, mood mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan
sumber : http://www.informasikita.com/
              http://kesehatan.kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar